Kamis, 13 Januari 2011

penemu benua amerika siapa?

Laksamana Cheng Ho,Penemu Benua Amerika Yang Pertama...

Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di daratan Amerika, Laksamana Zheng He sudah lebih dulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London beberapa waktu lalu dibuat terperangah. Adalah seorang ahli kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies dengan paparannya dan lantas mendapat perhatian besar.

Tampil penuh percaya diri, Menzies menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal dari pelaut mahsyur asal Cina, Laksamana Zheng He (kita mengenalnya dengan Ceng Ho-red). Bersama bukti-bukti yang ditemukan dari catatan sejarah, dia lantas berkesimpulan bahwa pelaut serta navigator ulung dari masa dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.

Bahkan menurutnya, Zheng He 'mengalahkan' Columbus dengan rentang waktu sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah. Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Zheng He yang dosodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.
Replika Kapal Laksamana Cheng Ho
''Laksana inilah yang semestinya dianugerahi gelar sebagai penemu pertama benua Amerika,'' ujarnya. Menzies melakukan kajian selama lebih dari 14 tahun. Ini termasuk penelitian peta-peta kuno, bukti artefak dan juga pengembangan dari teknologi astronomi modern seperti melalui program software Starry Night.

Dari bukti-bukti kunci yang bisa mengubah alur sejarah ini, Menzies mengatakan bahwa sebagian besar peta maupun tulisan navigasi Cina kuno bersumber pada masa pelayaran Laksamana Zheng He. Penjelajahannya hingga mencapai benua Amerika mengambil waktu antara tahun 1421 dan 1423. Sebelumnya armada kapal Zheng He berlayar menyusuri jalur selatan melewati Afrika dan sampai ke Amerika Selatan.

Uraian astronomi pelayaran Zheng He kira-kira menyebut, pada larut malam saat terlihat bintang selatan sekitar tanggal 18 Maret 1421, lokasi berada di ujung selatan Amerika Selatan. Hal tersebut kemudian direkonstruksi ulang menggunakan software Starry Night dengan membandingkan peta pelayaran Zheng He.

"Saya memprogram Starry Night hingga masa di tahun 1421 serta bagian dunia yang diperkirakan pernah dilayari ekspedisi tersebut," ungkap Menzies yang juga ahli navigasi dan mantan komandan kapal selam angkatan laut Inggris ini. Dari sini, dia akhirnya menemukan dua lokasi berbeda dari pelayaran ini berkat catatan astronomi (bintang) ekspedisi Zheng He.

Lantas terjadi pergerakan pada bintang-bintang ini, sesuai perputaran serta orientasi bumi di angkasa. Akibat perputaran bumi yang kurang sempurna membuat sumbu bumi seolah mengukir lingkaran di angkasa setiap 26 ribu tahun. Fenomena ini, yang disebut presisi, berarti tiap titik kutub membidik bintang berbeda selama waktu berjalan. Menzies menggunakan software untuk merekonstruksi posisi bintang-bintang seperti pada masa tahun 1421.

"Kita sudah memiliki peta bintang Cina kuno namun masih membutuhkan penanggalan petanya," kata Menzies. Saat sedang bingung memikirkan masalah ini, tiba-tiba ditemukanlah pemecahannya. "Dengan kemujuran luar biasa, salah satu dari tujuan yang mereka lalui, yakni antara Sumatra dan Dondra Head, Srilanka, mengarah ke barat."

Bagian dari pelayaran tersebut rupanya sangat dekat dengan garis katulistiwa di Samudera Hindia. Adapun Polaris, sang bintang utara, dan bintang selatan Canopus, yang dekat dengan lintang kutub selatan, tercantum dalam peta. "Dari situ, kita berhasil menentukan arah dan letak Polaris. Sehingga selanjutnya kita bisa memastikan masa dari peta itu yakni tahun 1421, plus dan minus 30 tahun."

Atas temuan tersebut, Phillip Sadler, pakar navigasi dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan perkiraan dengan menggunakan peta kuno berdasarkan posisi bintang amatlah dimungkinkan. Dia juga sepakat bahwa estimasi waktu 30 tahun, seperti dalam pandangan Menzies, juga masuk akal.

Sang penjelajah ulung
Selama ini, masyarakat dunia mengetahui kiprah Zheng He sebagai penjelajah ulung. Dia terlahir di Kunyang, kota yang berada di sebelah barat daya Propinsi Yunan, pada tahun 1371. Keluarganya yang bernama Ma, adalah bagian dari warga minoritas Semur. Mereka berasal dari kawasan Asia Tengah serta menganut agama Islam. Ayah dan kakek Zheng He diketahui pernah mengadakan perjalanan haji ke Tanah Suci Makkah. Sementara Zheng He sendiri tumbuh besar dengan banyak mengadakan perjalanan ke sejumlah wilayah. Ia adalah Muslim yang taat.

Yunan adalah salah satu wilayah terakhir pertahanan bangsa Mongol, yang sudah ada jauh sebelum masa dinasti Ming. Pada saat pasukan Ming menguasai Yunan tahun 1382, Zheng He turut ditawan dan dibawa ke Nanjing. Ketika itu dia masih berusia 11 tahun. Zheng He pun dijadikan sebagai pelayan putra mahkota yang nantinya menjadi kaisar bernama Yong Le. Nah kaisar inilah yang memberi nama Zheng He hingga akhirnya dia menjadi salah satu panglima laut paling termashyur di dunia.

Artikel ini diAmbil Dari => http://haxims.blogspot.com/2010/04/laksamana-cheng-hopenemu-benua-amerika.html#ixzz1AzaniH1F

Rabu, 12 Januari 2011

Ikhwan Sejati Pilihan Allah

Assalamu'alaikum wr wb,

    Menjadi seorang ikhwan sejati pilihan Alloh,sehingga senantiasa berada dalam lindungan rahmat dan kasihnya senantiasa menjadi dambaan para kaum Adam, apalagi jika mengingat kelak insyaAlloh akan adanya seorang hamba yang dititipkan-Nya untuk kita bimbing menjadi seorang istri sholehah ...

Wah subhanalloh ...

Beberapa waktu yang lalu sampai saat ini, menjadikan saya tertarik akan bahasan ini. Beberapa buku saya cari tak lupa beberapa situs juga saya kunjungi untuk mengetahui lebih jauh bagaimana kriteria seorang ikhwan sejati itu, hasilnya ... Saya menemukan beberapa postingan temen-temen mengenai kriteria dan panduan untuk menjadi ikhwan sejati itu.

Beberapa tulisan mereka seperti berikut ini,
  • Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, Tetapi dari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya
  • Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, Tetapi dari kelembutan mengatakan kebenaran
  • Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, Tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa
  • Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati di tempat kerja, Tetapi bagaiman dia dihormati di dalam rumah
  • Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan
  • Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, Tetapi dari hati yang ada di balik itu
  • Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, Tetapi dari komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya
  • Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, Tetapi dari tabahnya dia menjalani lika liku kehidupan
  • Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya dia membaca Qur'an, Tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang dia baca
Beberapa hari kemudian, dalam sebuah acara tanpa diduga, sebuah bingkisan saya dapatkan. Ketika saya buka, tidak lebih dari sebuah sticker lucu nan penuh makna tersirat padanya,




Rajulun Shaleh,
Lelaki yang kehadirannya senantiasa dirindukan oleh Surga
  • Khusyu dalam sholatnya
  • Menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna
  • Menjaga farajnya (kemaluannya), kecuali pada istrinya
  • Ahli shaum dan selalu menunaikan zakat
  • Senantiasa menundukkan pandangan
  • Bersih aqidahnya, sehat rohaninya
  • Benar dalam ibadahnya
  • Jiwanya senantiasa bersunguh-sungguh
  • Mampu berusaha mencari nafkah
  • Bermanfaat bagi orang lain
  • Senantiasa siap menolong
  • Selalu yakin dalam setiap tindakannya
  • Berpikir positif dan membangun
  • Rendah hati (tawadhu)
  • Selalu menghindari perkara yang samar-samar (syubhat)
  • Pemaaf dan lapang dada
  • Bersikap keras dan tegas terhadap kekafiran
  • Efisien dalam memanfaatkan waktu
  • Istiqomah dalam kebenaran.
Do'akan kami semoga bisa menjadi sesorang yang memiliki pribadi suci seperti itu, Amiiin

Wassalamu'alaikum wr wb

Hukum Pacaran Dalam Islam

Dalam Islam, hubungan antara pria dan wanita dibagi menjadi dua, yaitu hubungan mahram dan hubungan nonmahram. Hubungan mahram adalah seperti yang disebutkan dalam Surah An-Nisa 23, yaitu mahram seorang laki-laki (atau wanita yang tidak boleh dikawin oleh laki-laki) adalah ibu (termasuk nenek), saudara perempuan (baik sekandung ataupun sebapak), bibi (dari bapak ataupun ibu), keponakan (dari saudara sekandung atau sebapak), anak perempuan (baik itu asli ataupun tiri dan termasuk di dalamnya cucu), ibu susu, saudara sesusuan, ibu mertua, dan menantu perempuan.

Maka, yang tidak termasuk mahram adalah sepupu, istri paman, dan semua wanita yang tidak disebutkan dalam ayat di atas.

Uturan untuk mahram sudah jelas, yaitu seorang laki-laki boleh berkhalwat (berdua-duaan) dengan mahramnya, semisal bapak dengan putrinya, kakak laki-laki dengan adiknya yang perempuan, dan seterusnya. Demikian pula, dibolehkan bagi mahramnya untuk tidak berhijab di mana seorang laki-laki boleh melihat langsung perempuan yang terhitung mahramnya tanpa hijab ataupun tanpa jilbab (tetapi bukan auratnya), semisal bapak melihat rambut putrinya, atau seorang kakak laki-laki melihat wajah adiknya yang perempuan. Aturan yang lain yaitu perempuan boleh berpergian jauh/safar lebih dari tiga hari jika ditemani oleh laki-laki yang terhitung mahramnya, misalnya kakak laki-laki mengantar adiknya yang perempuan tour
keliling dunia. Aturan yang lain bahwa seorang laki-laki boleh menjadi wali bagi perempuan yang terhitung mahramnya, semisal seorang laki-laki yang menjadi wali bagi bibinya dalam pernikahan.

Hubungan yang kedua adalah hubungan nonmahram, yaitu larangan berkhalwat (berdua-duaan), larangan melihat langsung, dan kewajiban berhijab di samping berjilbab, tidak bisa berpergian lebih dari tiga hari dan tidak bisa menjadi walinya. Ada pula aturan yang lain, yaitu jika ingin berbicara dengan nonmahram, maka seorang perempuan harus didampingi oleh mahram aslinya. Misalnya, seorang siswi SMU yang
ingin berbicara dengan temannya yang laki-laki harus ditemani oleh bapaknya atau kakaknya. Dengan demikian, hubungan nonmahram yang melanggar aturan di atas adalah haram dalam Islam. Perhatikan dan renungkanlah uraian berikut ini.
Firman Allah SWT yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra: 32).

“Katakanlah kepada orang-orang mukmin laki-laki: ‘Hendaklah mereka itu menundukkan sebahagian pandangannya dan menjaga kemaluannya ….’ Dan katakanlah kepada orang-orang mukmin perempuan: ‘Hendaknya mereka itu menundukkan sebahagian pandangannya dan menjaga kemaluannya …’.”
(An-Nur: 30–31).

Menundukkan pandangan yaitu menjaga pandangan, tidak dilepas begitu saja tanpa kendali sehingga dapat menelan merasakan kelezatan atas birahinya kepada lawan jenisnya yang beraksi. Pandangan dapat dikatakan terpelihara apabila secara tidak sengaja melihat lawan jenis kemudian menahan untuk tidak berusaha melihat
mengulangi melihat lagi atau mengamat-amati kecantikannya atau kegantengannya.

Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah saw. tentang melihat denganmendadak. Maka jawab Nabi, ‘Palingkanlah pandanganmu itu!”
(HR Muslim, Abu Daud, Ahmad, dan Tirmizi).

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Kedua mata itu bisa melakukan zina, kedua tangan itu (bisa) melakukan zina, kedua kaki itu (bisa) melakukan zina. Dan kesemuanya itu akan dibenarkan atau diingkari oleh alat kelamin.” (Hadis sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibn Abbas dan Abu Hurairah).

Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (HR Bukhari).

Rasulullah saw. berpesan kepada Ali r.a. yang artinya, “Hai Ali, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya! Kamu hanya boleh pada pandangan pertama, adapun berikutnya tidak boleh.” (HR Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi).

Al-Hakim meriwayatkan, “Hati-hatilah kamu dari bicara-bicara dengan wanita, sebab tiada seorang laki-laki yang sendirian dengan wanita yang tidak ada mahramnya melainkan ingin berzina padanya.”

Yang terendah adalah zina hati dengan bernikmat-nikmat karena getaran jiwa yang dekat dengannya, zina mata dengan merasakan sedap memandangnya dan lebih jauh terjerumus ke zina badan dengan, saling bersentuhan, berpegangan, berpelukan, berciuman, dan seterusnya hingga terjadilah persetubuhan.

Ath-Thabarani dan Al-Hakim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah berfirman yang artinya, ‘Penglihatan (melihat wanita) itu sebagai panah iblis yang sangat beracun, maka siapa mengelakkan (meninggalkannya) karena takut pada-Ku, maka Aku menggantikannya dengan iman yang dapat dirasakan manisnya dalam hatinya.”

Ath-Thabarani meriwayatkan, Nabi saw. bersabda yang artinya, “Awaslah kamu dari bersendirian dengan wanita, demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, tiada seorang lelaki yang bersendirian (bersembunyian) dengan wanita malainkan dimasuki oleh setan antara keduanya. Dan, seorang yang berdesakkan dengan babi yang berlumuran lumpur yang basi lebih baik daripada bersentuhan bahu dengan bahu wanita yang
tidak halal baginya.”

Di dalam kitab Dzamm ul Hawa, Ibnul Jauzi menyebutkan dari Abu al-Hasan al-Wa’ifdz bahwa dia berkata, “Ketika Abu Nashr Habib al-Najjar al-Wa’idz wafat di kota Basrah, dia dimimpikan berwajah bundar seperti bulan di malam purnama. Akan tetapi, ada satu noktah hitam yang ada wajahnya. Maka orang yang melihat noda hitam itu pun bertanya kepadanya, ‘Wahai Habib, mengapa aku melihat ada noktah
hitam berada di wajah Anda?’ Dia menjawab, ‘Pernah pada suatu ketika aku melewati kabilah Bani Abbas. Di sana aku melihat seorang anak amrad dan aku memperhatikannya. Ketika aku telah menghadap Tuhanku, Dia berfirman, ‘Wahai Habib?’ Aku menjawab, ‘Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah.’ Allah berfirman, ‘Lewatlah Kamu di atas neraka.’ Maka, aku melewatinya dan aku ditiup sekali sehingga aku
berkata, ‘Aduh (karena sakitnya).’ Maka. Dia memanggilku, ‘Satu kali tiupan adalah untuk sekali pandangan. Seandainya kamu berkali-kali memandang, pasti Aku akan menambah tiupan (api neraka).”

Hal tersebut sebagai gambaran bahwa hanya melihat amrad (anak muda belia yang kelihatan tampan) saja akan mengalami kesulitan yang sangat dalam di akhirat kelak.

“Semalam aku melihat dua orang yang datang kepadaku. Lantas mereka berdua mengajakku keluar. Maka, aku berangkat bersama keduanya. Kemudian keduanya membawaku melihat lubang (dapur) yang sempit atapnya dan luas bagian bawahnya, menyala api, dan bila meluap apinya naik orang-orang yang di dalamnya sehingga hampir keluar. Jika api itu padam, mereka kembali ke dasar. Lantas aku berkata,
‘Apa ini?’ Kedua orang itu berkata, ‘Mereka adalah orang-orang yang telah melakukan zina.” (Isi hadis tersebut kami ringkas redaksinya. Hadis di ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

Di dalam kitab Dzamm ul-Hawa, Ibnul Jauzi menyebutkan bahwa Abu Hurairah r.a. dan Ibn Abbas r.a., keduanya berkata, Rasulullah saw. Berkhotbah, “Barang siapa yang memiliki kesempatan untuk menggauli seorang wanita atau budak wanita lantas dia melakukannya, maka Allah akan mengharamkan surga untuknya dan akan memasukkan dia ke dalam neraka. Barang siapa yang memandang seorang wanita (yang
tidak halal) baginya, maka Allah akan memenuhi kedua matanya dengan api dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam neraka. Barang siapa yang berjabat tangan dengan seorang wanita (yang) haram (baginya) maka di hari kiamat dia akan datang dalam keadaan dibelenggu tangannya di atas leher, kemudian diperintahkan untuk
masuk ke dalam neraka. Dan, barang siapa yang bersenda gurau dengan seorang wanita, maka dia akan ditahan selama seribu tahun untuk setiap kata yang diucapkan di dunia. Sedangkan setiap wanita yang menuruti (kemauan) lelaki (yang) haram (untuknya), sehingga lelaki itu terus membarengi dirinya, mencium, bergaul, menggoda, dan bersetubuh dengannya, maka wanitu itu juga mendapatkan dosa
seperti yang diterima oleh lelaki tersebut.”

‘Atha’ al-Khurasaniy berkata, “Sesungguhnya neraka Jahanam memiliki tujuh buah pintu. Yang paling menakutkan, paling panas, dan paling bisuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi para pezina yang melakukan perbuatan tersebut setelah mengetahui hukumnya.”

Dari Ghazwan ibn Jarir, dari ayahnya bahwa mereka berbicara kepada Ali ibn Abi Thalib mengenai beberapa perbuatan keji. Lantas Ali r.a. berkata kepada mereka, “Apakah kalian tahu perbuatan zina yang paling keji di sisi Allah Jalla Sya’nuhu?” Mereka berkata, “Wahai Amir al-Mukminin, semua bentuk zina adalah perbuatan keji di sisi Allah.” Ali r.a. berkata, “Akan tetapi, aku akan memberitahukan kepada
kalian sebuah bentuk perbuatan zina yang paling keji di sisi Allah Tabaaraka wa Taala, yaitu seorang hamba berzina dengan istri tetangganya yang muslim. Dengan demikian, dia telah menjadi pezina dan merusak istri seorang lelaki muslim.” Kemudian, Ali r.a. berkata lagi, “Sesungguhnya akan dikirim kepada manusia
sebuah aroma bisuk pada hari kiamat, sehingga semua orang yang baik maupun orang yang buruk merasa tersiksa dengan bau tersebut. Bahkan, aroma itu melekat di setiap manusia, sehingga ada seseorang yang menyeru untuk memperdengarkan suaranya kepada semua manusia, “Apakah kalian tahu, bau apakah yang telah menyiksa penciuman kalian?” Mereka menjawab, “Demi Allah, kami tidak mengetahuinya. Hanya saja yang paling mengherankan, bau tersebut sampai kepada masing-masing orang dari kita.” Lantas suara itu kembali terdengar, “Sesungguhnya itu adalah aroma alat kelamin para pezina yang menghadap Allah dengan membawa dosa zina dan belum sempat bertobat dari dosa tersebut.”

Bukankah banyak kejadian orang-orang yang berpacaran dan bercinta-cinta dengan orang yang telah berkeluarga? Jadi, pacaran tidak hanya mereka yang masih bujangan dan gadis, tetapi dari uisa akil balig hingga kakek nenek bisa berbuat seperti yang diancam oleh hukuman Allah tersebut di atas. Hanya saja, yang umum kelihatan melakukan pacaran adalah para remaja.

Namun, bukan berarti tidak ada solusi dalam Islam untuk berhubungan dengan nonmahram. Dalam Islam hubungan nonmahram ini diakomodasi dalam lembaga perkawinan melalui sistem khitbah/lamaran dan pernikahan.

“Hai golongan pemuda, siapa di antara kamu yang mampu untuk menikah, maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih memelihara kemaluan. Tetapi, siapa yang tidak mampu menikah, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat mengurangi syahwat.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan Darami).
Selain dua hal tersebut di atas, baik itu dinamakan hubungan teman, pergaulan laki perempuan tanpa perasaan, ataupun hubungan profesional, ataupun pacaran, ataupun pergaulan guru dan murid, bahkan pergaulan antar-tetangga yang melanggar aturan di atas adalah haram, meskipun Islam tidak mengingkari adanya rasa suka atau bahkan cinta. Anda bahkan diperbolehkan suka kepada laki-laki yang bukan
mahram, tetapi Anda diharamkan mengadakan hubungan terbuka dengan nonmahram tanpa mematuhi aturan di atas. Maka, hubungan atau jenis pergaulan yang Anda sebutkan dalam pertanyaan Anda adalah haram. Kalau masih ingin juga, Anda harus ditemani kakak laki-laki ataupun mahram laki-laki Anda dan Anda harus berhijab dan berjilbab agar memenuhi aturan yang telah ditetapkan Islam.

Hidup di dunia yang singkat ini kita siapkan untuk memperoleh kemenangan di hari akhirat kelak. Oleh karena itu, marilah kita mulai hidup ini dengan bersungguh-sungguh dan jangan bermain-main. Kita berusaha dan berdoa mengharap pertolongan Allah agar diberi kekuatan untuk menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Semoga Allah menolong kita, amin.

Adapun pertanyaan berikutnya kami jawab bahwa cara mengetahui sifat calon pasangan adalah bisa tanya secara langsung dengan memakai pendamping (penengah) yang mahram. Atau, bisa melalui perantara, baik itu dari keluarga atau saudara kita sendiri ataupun dari orang lain yang dapat dipercaya. Hal ini berlaku bagi
kedua belah pihak. Kemudian, bagi seorang laki-laki yang menyukai wanita yang hendak dinikahinya, sebelum dilangsungkan pernikahan, maka baginya diizinkan untuk melihat calon pasangannya untuk memantapkan hatinya dan agar tidak kecewa di kemudian hari.

“Apabila seseorang hendak meminang seorang wanita kemudian ia dapat melihat sebagian yang dikiranya dapat menarik untuk menikahinya, maka kerjakanlah.” (HR Abu Daud).

Hal-hal yang mungkin dapat dilakukan sebagai persiapan seorang muslim apabila hendak melangsungkan pernikahan.
 
1 Memilih calon pasangan yang tepat.
2. Diproses melalui musyawarah dengan orang tua.
3. Melakukan salat istikharah.
4. Mempersiapkan nafkah lahir dan batin.
5. Mempelajari petunjuk agama tentang pernikahan.
6. Membaca sirah nabawiyah, khususnya yang menyangkut rumah tangga Rasulullah saw.
7. Menyelesaikan persyaratan administratif sesui dengan peraturan daerah tempat tinggal.
8. Melakukan khitbah/pinangan.
9. Memperbanyak taqarrub kepada Allah supaya memperoleh kelancaran.
10. Mempersiapkan walimah. 

Aurat Kaum Wanita

1. Bulu kening

Menurut Bukhari " Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur (menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu
kening) "

Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari

2. Kaki ( tumit kaki )

" Dan janganlah mereka ( perempuan ) membentakkan kaki ( atau mengangkatnya) agar diketahui perrhiasan yang mereka sembunyikan "
An-Nur : 31

1. menampakkan kaki
2. menghayungkan / melenggokkan badan mengikut hentakkan kaki

3. Wangian

" Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya , maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina ". Riwayat Nasaii , Ibn Khuzaimah dan Hibban

4. Dada

" Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi dada-dada mereka " . An-Nur : 31

5. Gigi

" Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya ". Riwayat At-Thabrani " Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik , yang merubah ciptaan Allah " . Riwayat Bukhari dan Muslim

6. Muka dan leher

" Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu "
a. bersolek ( make-up )
b. menurut Maqatil : Sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah

7. Muka dan Tangan

" Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis . Sabda Rasullulah : Wahai Asma ! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaidh tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja ".
Riwayat Muslim dan Bukhari

8. Tangan

" Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya " . Riwayat At Tabrani dan Baihaqi

9. Mata

" Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya ". An Nur : 31

Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya . Kamu hanya boleh pada pandangan yang pertama , ada pun pandangan seterusnya tidak dibenarkan ".  Riwayat Ahmad , Abu Daud dan Tirmidzi

10. Mulut ( suara )

" Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalamberbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya , tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik " . Al Ahzab : 32

" Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan , maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi ". Riwayat Ibn Majah

11. Kemaluan

" Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin , hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka (jangan berzina) ". An Nur : 31

"Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu , puasa di bulan Ramadhan , menjaga kemaluannya (tidak berzina) dan menta'ati suaminya , maka masuklah ia kedalam syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya " . Riwayat Al Bazzar

" Tiada seorang perempuan pun yang membuka pakaiannya bukan dirumah suaminya melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah " . Riwayat Tirmidzi , Abu Daud dan Ibn Majah

12. Pakaian

" Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan dihari akhirat nanti ". Riwayat Ahmad , Abu Daud , An Nasaii dan Ibn Majah

" Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk syurga dantidak akan mencium baunya " . Riwayat Bukhari dan Muslim

a. Berpakaian tipis / jarang
b. Berpakaian ketat / membentuk
c. Berpakaian berbelah / membuka bahagian-bahagian tertentu

" Hai nabi-nabi katakanalah kepada isteri-isterimu , anak perempuan mu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab ( baju labuh dan loggar ) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali . Lantaran itu mereka tidak diganggu . Allah maha
pengampun lagi maha penyayang " Al Ahzab : 59

13. Rambut

" Wahai anakku Fatimah ! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya ". Riwayat Bukhari dan Muslim.

14 . " Bagi wanita-wanita yang memelihara dirinya dan menta'ati suaminya, segala makhluk , burung yang terbang , ikan dilaut , malaikat dilangit, matahari dan bulan dan lain-lain memohon keampunan Allah untuknya "

Rabu, 05 Januari 2011

Kisah Mualaf Belanda

AMSTERDAM (Berita SuaraMedia) – Lebih dari 500 orang menghadiri Hari Mualaf Tahunan Belanda yang Ketiga di Masjid besar Omar Al Farouk di kota Utrecht pada Minggu malam. Acara tersebut diselenggarakan oleh yayasan Ontdek Islam dan Platform Nasional Belanda untuk Muslim Baru (LPNM).

Waleed Duisters, ketua LPNM, mengatakan pada kantor berita Kuwait, KUNA, bahwa statistik yang dirilis tahun 2007 menunjukkan bahwa terdapat 12.000 orang Belanda yang masuk ke agama Islam, sembari menambahkan bahwa jumlah aslinya mungkin lebih dari itu. Ia menjelaskan bahwa sangat sulit untuk memberikan angka pasti dari mualaf Belanda karena di negara itu tidak ada registrasi penduduk berdasarkan agama.

"Kami memiliki banyak mualaf baru karena itu tujuan dari konferensi ini adalah untuk membantu mereka menemukan jalannya baik dalam masyarakat Muslim maupun masyarakat Belanda pada umumnya," ujar Duisters yang masuk Islam 10 tahun lalu. Ia mengemukakan bahwa terkadang para mualaf baru menemui masalah karena pihak keluarga takut terhadap kepindahan itu dan masyarakat Muslim juga tidak tahu bagaimana harus berurusan dengan mualaf.

"Dalam masyarakat Belanda, terdapat orang-orang yang merasa skeptis terhadap Islam dan terkadang kami memiliki kasus mualaf yang menemui masalah besar dengan keluarga mereka. Kami ingin membantu mereka menjalani hidup tanpa ada masalah," ujar Duisters.

Pertemuan besar para mualaf Belanda dan kaum Muslim yang berasal dari Turki, dunia Arab, dan Suriname itu mendengarkan ceramah oleh beberapa pembicara internasional seperti Hussein Ye dari Malaysia dan Pierre Vogel dari Jerman serta para pembicara muda Belanda seperti Ali al Khattab dan Elsa van de Loo yang merupakan perwakilan generasi muda Belanda untuk PBB.

Tujuh warga Belanda, termasuk tiga wanita, memeluk Islam saat konferensi pada hari Minggu. Duisters mengatakan, "Islam telah memperkaya kehidupan saya. Saya memiliki hidup yang stabil. Saya tahu apa yang harus saya ajarkan pada anak-anak saya untuk menjadi Muslim yang baik dan warga negara Belanda yang baik."

Ia mengatakan bahwa jumlah Muslim di Eropa meningkat. Semakin banyak orang yang masuk agama Islam karena mereka banyak mendengar tentang Islam sehingga mereka ingin tahu mengenai agama ini dan mulai membaca Al-Quran dan Hadist.

Namun, ia juga menyalahkan kaum Muslim karena tidak berbuat banyak untuk menjelaskan Islam.

"Kaum Muslim di Belanda memiliki banyak kesempatan untuk memberikan gambaran yang baik namun seringkali mereka gagal melakukannya," keluhnya.

"Ada juga masalah lain bahwa kaum Muslim tidak berintegrasi ke dalam masyarakat Belanda," ujarnya.

"Kita harus hidup sebagai seorang Muslim di Belanda tapi juga di dalam masyarakat Belanda. Jika kita tidak melakukannya, kita akan tetap menjadi kelompok yang aneh. Kami menyarankan kepada kaum Muslim untuk terlibat dalam masyarakat Belanda," ujarnya.

Marck Reuvers, seorang jurnalis yang mengurusi pers dalam konferensi itu, mengatakan bahwa "ini adalah hari yang istimewa. Ini adalah yang disebut dengan hari mualaf di Belanda."

"Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memperlihatkan bahwa kaum mualaf juga bagian dari umat yang lebih besar," ujar Reuvers yang masuk Islam di tahun 2007. "Saya mencari sesuatu yang membuat hidup saya lebih bermakna. Setelah menjadi seorang Muslim saya memiliki tujuan dalam hidup. Saya merasa sangat bahagia dan nyaman," ujarnya.

Abdel Krim masuk agama Islam pada tahun 2008. Kini ia bersiap menjadi pekerja sosial. "Saya membutuhkan Tuhan dalam kehidupan saya. Saya senang dengan kisah-kisah Ibrahim, Musa, Yesus, namun saya tidak suka gambar-gambar di dalam gereja dengan Tuhan berkulit putih," ujarnya.

"Namun saya terlalu mencintai Yesus dan Musa dan saya menemukan mereka dalam Islam. Peraturannya jauh lebih murni. Tidak ada rasisme dalam Islam," ujar Muslim muda Belanda berjenggot ini.

Ia mengatakan bahwa seorang mualaf harus menjelaskan banyak hal kepada masyarakat Belanda setelah masuk Islam. "Kau berhenti minum alkohol, berhenti merokok, berhenti menggunjing. Sehingga orang-orang di lingkunganmu akan bertanya mengapa kau tidak minum alkohol, mengapa kau memelihara jenggot," ujarnya.

Mallen van der Putten, yang juga merupakan seorang jurnalis yang bekerja untuk radio Islam Belanda, mengaitkan sebuah kisah aneh dengan kepindahannya ke Islam. Ia masuk Islam enam tahun lalu. Van der Putten mengatakan bahwa suatu hari ia mengatakan beberapa hal buruk pada seorang Muslim. Kemudian ia mengatakan pada dirinya sendiri, "Kenapa saya mengatakan hal-hal buruk tentang Islam sedangkan saya tidak tahu apa-apa tentangnya?". Kemudian ia pergi ke toko dan membeli beberapa buku Islam dan terus membaca hingga akhirnya ia masuk Islam.

Ia mengatakan bahwa kaum Muslim harus berbicara pada orang-orang, pada tetangga, untuk menjelaskan Islam dan harus terjadi interaksi.

Elsa van de Loo, perwakilan anak muda Belanda di PBB, mengatakan bahwa ia masuk Islam satu setengah tahun lalu.

Ayahnya adalah orang asli Belanda sedangkan ibunya berasal dari Republik Dominika.

"Saya dibesarkan sebagai seorang Katolik tapi tidak mempraktikkan ajarannya," ujarnya.

Mualaf muda ini mengatakan bahwa ia mulai membaca Al-Quran dalam bahasa Belanda.

"Awalnya sulit bagi saya untuk memahami dan saya tidak banyak mengenal Muslim yang dapat menjelaskannya pada saya. Kemudian suatu hari saya bertemu dengan seorang gadis Muslim dari Maroko yang mulai menjelaskan tentang Al-Quran dan Islam," ujarnya.

"Banyak pertanyaan yang jawabannya saya temukan dalam Islam."

"Saya merasa sangat senang, Islam memberikan saya kedamaian. Dulu, saya selalu merasa gelisah, saya tidak tahu apa yang saya lakukan dalam hidup ini. Kemana saya melangkah. Sekarang saya memiliki jawabannya."

Ia mengatakan belum pernah menemui masalah dengan pemerintah Belanda karena mengenakan jilbab namun beberapa kritikus mengatakan, "Bagaimana kau bisa mewakili Belanda di PBB dengan memakai jilbab?" "Saya katakan pada mereka bahwa pekerjaan saya terpisah dari agama saya. Ketika saya sedang bekerja, saya mewakili setiap orang di Belanda dan apa keyakinannya tidak akan menjadi masalah. Saya terpilih untuk posisi ini," ujar Elsa van de Loo

Selasa, 04 Januari 2011

Indonesia Berkhianat atau Berjuang untuk Gaza

28 December 2010, 08:10.
oleh Dzikrullah W. Pramudya


Tepat dua tahun yang lalu, selama 23 hari terus-menerus, angkatan perang Zionis “Israel” menteror 1,5 juta warga Jalur Gaza dan membantai lebih dari 1300 orang. Jalur Gaza pada mulanya adalah kamp-kamp pengungsi sejak tahun 1948 bagi rakyat yang kampung-kampungnya diteror oleh Yahudi Zionis.

Menurut Raid Salah, seorang pejuang sipil kemerdekaan Palestina, supaya bisa mendirikan negara di atas tanah yang dirampoknya, Yahudi Zionis membumiratakan sekitar 500 desa dan kelurahan di seluruh Palestina sejak tahun 1946. Raid Salah lahir dari rahim seorang ibu yang selamat dari pembantaian itu, sepuluh tahun sesudah “Israel” didirikan. Bulan Desember kemarin, Raid Salah baru dilepaskan dari penjara karena keikutsertaannya di kapal kemanusiaan Mavi Marmara menuju Gaza bulan Mei silam. Kami tidur dan makan di kabin yang sama di kapal itu.

Kejahatan Zionis “Israel” atas Gaza dua tahun silam itu tak boleh kita lupakan. Karena sampai hari ini penjahatnya belum ditangkap dan dihukum. Keadilan belum ditegakkan, bahkan Jalur Gaza masih dikepung dan diteror dari darat, laut, dan udara.

 
Ibu Palestina yang diteror Zionis dari kampungnya 1948

Bukan cuma dua tahun lalu. Zionis “Israel” sudah merampok, menjajah dan menteror negeri Palestina sejak 14 Mei 1948 sampai hari ini. Kejahatan mereka ini selalu mengingatkan kita akan nasib yang pernah menimpa kita sendiri di Nusantara. Dirampok, diteror, dan dijajah oleh Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang.

Sekali perampok tetap perampok, sebelum menghentikan kejahatannya dan bertaubat. Lihatlah Belanda. Meskipun sudah 350 tahun hidup turun-temurun di Nusantara, kita tidak akan pernah menganggap legal berdirinya “Hindia Belanda” di atas tanah dan air kita. Selama-lamanya kita akan mendidikkan kepada anak-anak kita, bahwa “Hindia Belanda” adalah ilegal, perampok dan penjajah.

Walaupun, selama 32 tahun Orde Baru, pemerintah Kerajaan Belanda memberikan pinjaman maupun hibah uang dalam berbagai proyek pembangunan Indonesia, status negeri itu tetap saja “dulunya penjajah kita”. Sekarang atau kelak kita bisa berteman dengan Belanda, sebagai adab pergaulan internasional, tetapi itu kita lakukan sesudah Belanda mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejarah hitam Belanda di Nusantara, termasuk ketika dia mencoba merampok dan menjajah lagi Indonesia sesudah tahun 1945, tidak akan pernah kita hapus dari ingatan kita. In-sya’Allah.

Nah, kalau yang 350 tahun saja tidak akan pernah kita akui, apalagi negara Zionis bernama “Israel” yang baru didirikan di atas tanah rampokan bernama Palestina 63 tahun yang lalu?

Haji Jusuf Kalla sebaiknya mengoreksi sikap pragmatisnya pergi ke Palestina yang sedang dijajah Zionis “Israel”, lantas sebagai Ketua Palang Merah Indonesia membuka kerja sama dengan organ penjajah bernama Bintang David Merah. Dengan melakukan hal itu JK sedang menggandeng tangan perampok, teroris, dan penjajah yang sudah biasa menggunakan bendera kemanusiaan sebagai kedok seperti Belanda juga dulu. Numpang tanya, sudah berapa kali JK menengok saudara-saudaranya di Gaza yang sedang diembargo?

 
Jusuf Kalla di Tel Aviv. Foto: Media Indonesia

Masih segar dalam ingatan semua orang di kawasan Arabia, bagaimana selama ratusan tahun sebelumnya, kelompok-kelompok minoritas Yahudi hidup wajar bersama tetangga Muslim dan Kristennya. Warga Yahudi itu tiba-tiba menjadi beringas begitu kerasukan faham Zionisme. Sebuah faham rasis yang meletakkan ras Yahudi sebagai superior atas segala bangsa, dan mengamalkan keyakinannya itu dengan teror bersenjata demi berdirinya negara Yahudi bernama “Israel”.

Lewat pengkondisian dan legalisasi yang rapi, Amerika Serikat, Inggris dan Prancis dicatat oleh sejarah, bukan saja mendukung perampokan atas Palestina, tapi juga mendesak PBB mengakui berdirinya negara baru bernama “Israel”. Inggris bahkan sudah mempersenjatai kelompok-kelompok teroris Yahudi seperti Ygun dan Hagana sejak dua tahun sebelum didirikannya “Israel”.

Meskipun sama-sama anggota PBB, sampai hari ini Republik Indonesia tidak mengakui negara “Israel”. Karena mengakui “Israel” sebagai negara, berarti mengkhianati asas kemerdekaan kita sendiri sebagai bangsa. Bagaimana kita bisa mengakui perampok rumah saudara kita sebagai pemilik sah hasil rampokannya, sedangkan kita menolak mati-matian perampok lain menjarah rumah kita sendiri?

Belanda merampok kita. Zionis merampok Palestina. Kita menolak dan melawan “Hindia Belanda”, bagaimana mungkin kita bisa menerima dan berteman dengan Zionis “Israel” yang merampok saudara kita Palestina?

Kementerian Luar Negeri RI harus selalu mewaspadai upaya dari luar dan dalam tubuh kementerian yang pelan-pelan ingin menggeser status “Israel” yang “tidak diakui” bahkan “musuh kemerdekaan”, menjadi status “layak untuk diajak berdialog”. Bukankah diplomasi negara-negara kuat baru punya daya tekan yang efektif, kalau trouble maker yang akan diajak berdialog sudah terlebih dulu ditaklukkan, atau setidaknya dikuasai kelemahannya? Pak Marty Natalegawa tidak perlu mengikuti jejak Letjen TNI (Purn.) Luhut Panjaitan yang ketika menjabat Menteri Perdagangan dan Industri di bawah Presiden Abdurrahman Wahid, membuka hubungan dagang dengan Zionis “Israel”. Seperti sudah kehabisan mitra dagang saja di dunia yang begini luas.

 
Luhut Panjaitan Menperindag RI zaman Presiden Abdurrahman Wahid yang membuka hubungan dagang dengan Zionis

Bukan Cuma Urusan Legalitas 
Lebih dari itu, urusan Palestina bukan semata-mata urusan legal atau tidak legalnya sebuah negara di mata hukum internasional yang bisa dibolak balik oleh negara-negara kuat. Bagi kita, urusan legal atau tidak legalnya “Israel” itu memang penting, tapi nggak penting-penting amat karena tidak akan perlu kita pertanggungjawabkan di hadapan Pengadilan Allah di Padang Mahsyar sesudah Hari Kiamat.

Yang lebih perlu kita cemaskan adalah kaitan urusan penjajahan Zionis “Israel” atas Palestina dengan keselamatan kita di Akhirat. Urusan ‘aqidah. Apakah kita menyikapinya dengan cara yang selamat atau yang celaka.

Secara ‘aqidah, orang Yahudi Zionis merasa memiliki dasar bagi legalitas keberadaan negara Israel. Apa itu? “Taurat”.

Ya, dalam sebuah program BBC berjudul “From Beirut to Bosnia” wartawan perang Robert Fisk mewawancarai orang-orang Yahudi fundamentalis. Mereka menyatakan, satu-satunya dasar legitimasi keberadaan mereka sebagai negara “Israel” di atas tanah Palestina adalah biblical claims, klaim-klaim berdasarkan “kitab suci” mereka.

Dalam pandangan orang Yahudi Zionis (sebab ada juga kelompok Yahudi yang non-Zionis dan menentang berdirinya “Israel”, jumlahnya sedikit), masalah ini adalah masalah ‘aqidah.

Bagi kita, masalah Palestina juga masalah ‘aqidah.

Lho, kok ikut-ikutan Yahudi?

Bukan ikut-ikutan. Palestina menjadi bagian dari urusan ‘aqidah kita karena tiga hal:

Pertama, karena di atas tanah Palestina ada Masjidil Aqsha di kota Al-Quds, tempat ibadah kepada Allah yang kedua yang didirikan manusia di muka bumi setelah Ka’bah. Membiarkan Masjidil Aqsha dijajah, dinodai, bahkan sudah terbukti secara sistematis akan dihancurkan perlahan-lahan, berarti membiarkan suksesnya kemusyrikan dan kedurhakaan terhadap ketauhidan Allah.

Orang-orang Yahudi Bani Israil pernah diberi kedudukan mulia oleh Allah, tapi memilih mengambil manhaj syaitan yang congkak, menganggap dirinya mulia dan orang lain lebih hina, serta mengingkari berbagai tuntunan Allah karena merasa cerdas dan berkuasa. Al-Quran menjelaskan secara rinci tabiat mereka dan bagaimana cara menghadapinya, sebagai bagian dari ujian untuk setiap orang yang ber-‘aqidah tauhid sampai akhir zaman.

Kedua, karena di tanah Palestina telah diturunkan oleh Allah para Nabi dan Rasul selama kurun ribuan tahun, Nuh, Ibrahim, Luth, Ishaq, Ya’qub, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Yusuf, Zakaria, Yahya, ‘Isa dan banyak lagi. Pesan intinya sama: agar seluruh manusia mentauhidkan ‘aqidah dan‘ibadah hanya kepada Allah, dan menegakkan syariat-syariat yang dituntunkan-Nya lewat para Nabi dan Rasul.

Membiarkan Yahudi Bani Israil menjajah Palestina, berarti membiarkan mereka mengklaim bahwa seluruh Nabi dan Rasul yang diutus Allah itu beragama dengan syariat seperti mereka. Bukan soal namanya yang beda seperti Noah, Abraham, Lot, Yitzak, Moses, Aaron, David, Solomon, Joseph, Zachary, John, dan Jesus (yang “dibunuh” oleh Yahudi, dan “dituhankan” oleh Kristen).

Soal nama tidak terlalu penting. Tetapi klimaks kekafiran mereka terutama dimulai saat mereka mendustakan Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai utusan terakhir Allah yang ditugaskan melempangkan kekeliruan Yahudi dan Nasrani selama ribuan tahun. Ada diantara mereka yang menerima pelurusan itu, kemudian bersyahadat dan bersyariat, ada yang mengingkari bahkan berkhianat dan memeranginya.

Orang seperti Syafiq Mughni, Ketua DPW Muhammadiyah Jawa Timur itu berjoget dengan santri Yahudi Zionis dan memakaikan songkok kippa di kepala Shimon Peres di kantornya di Tel Aviv. Disadari atau tidak Syafiq sedang memuliakan orang-orang yang mengatakan “Muhammad Pendusta, dan Allah Berbohong”. Apa lagi Shimon Peres yang disalaminya dengan ramah itu adalah tokoh pembantai saudara-saudara Muslimnya di kawasan itu, terutama di Qana 1996. Kalau memang benar mau mempromosikan “perdamaian” sebagaimana dinyatakannya, Syafiq yang pemimpin sebuah organisasi da’wah seharusnya mengajak Shimon Peres mengakui kesalahannya, kejahatannya, lalu bertaubat dan bersyahadat. Kalau sudah nyata Shimon Peres menolak, maka Syafiq harus mengutuk dan memusuhinya. Mudah-mudahan warga Muhammadiyah mengoreksi kekeliruan Syafiq Mughni, dan menyadari bahaya laten keyakinannya itu.

 
Syafiq Mughni berjaket cokelat saat mengunjungi kaum Zionis

Ketiga, urusan Palestina menjadi urusan ‘aqidah kita, karena sejak perintisan dan pendiriannya, sampai hari ini Zionis “Israel” tak henti-hentinya merampok, menteror, menculik, memperkosa, menyiksa, membunuh, mengkhianati perjanjian, dan melakukan semua bentuk kejahatan kemanusiaan atas saudara-saudara kita yang hendak menegakkan kalimat “Laa ilaaha illa Allah, Muhammadan Rasulullah…” di tanah suci itu.

Nabi Muhammad SAW memperingatkan kita bahwa membela saudara kita yang dizalimi adalah bagian dari ‘aqidah. Bahkan Al-Quran menempatkan kedudukan persaudaraan ‘aqidah lebih rapat daripada persaudaraan biologis keluarga.

Kalau saat ini ayah kita, atau ibu kita, atau adik kita, atau kakak kita, dirampok dan diculik orang, diperkosa dan disiksa, lalu mereka menangis dan berteriak-teriak minta ditolong, apakah kita akan diam dan tidur?

Celakalah kita kalau jawabannya “ya”.

Lantas kenapa sekarang kita diam dan tidur, saat menyaksikan ayah kita, ibu kita, adik kita, kakak kita, anak-anak kita diteror, dijajah, dan dibantai di Palestina?

Dua tahun lalu, Allah menarik perhatian kita lewat Gaza. Berkali-kali Allah sudah menarik perhatian kita lewat Deir Yasir, lewat Masjidil Aqsha, lewat Khalil-Hebron, lewat Jenin, dan banyak lagi… Apakah kita akan melanjutkan diam dan tidur kita?

Lebih baik kita jawab pertanyaan itu sekarang, sebelum kita ditanyai oleh Allah di Pengadilan Mahsyar. Ayo kita merangkul Gaza. Ayo kita merangkul Masjidil Aqsha. Ayo lawan kezaliman Zionis “Israel” dan siapapun yang berwajah garang atau manis di belakangnya.

Mudah-mudahan kita segera bisa shalat berjama’ah di Masjidil Aqsha dalam keadaan merdeka. Janganlah kita bertamasya dan shalat di sana sampai kita selesai menolong ayah, ibu, kakak, adik, dan anak-anak kita di Gaza dan di seluruh Palestina. Sampai kita merdekakan Masjidil Aqsha. *

* wartawan, guru madrasah, relawan

Kabar terbaru Palestina (Eramuslim)

"Umat Kristen Palestina: Kemenangan Hamas Bukan Ancaman bagi Kami eramuslim - Warga Kristen Palestina di Jalur Gaza membuat pernyataan yang ..."

berita lebih lanjut klik link dibwah ini ....
Ketika alam menulis..: Kabar terbaru Palestina (Eramuslim):

Menjaga Lisan dari Mengutuk atau Melaknat

بسم الله الرحمن الرحيم
Penulis: Al Ustadzah Ummu Ishaq Al Atsariyah

Kata laknat yang sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia memiliki dua makna dalam bahasa Arab :
Pertama : Bermakna mencerca.
Kedua : Bermakna pengusiran dan penjauhan dari rahmat Allah.

Ucapan laknat ini mungkin terlalu sering kita dengar dari orang-orang di lingkungan kita dan sepertinya saling melaknat merupakan perkara yang biasa bagi sementara orang, padahal melaknat seorang Mukmin termasuk dosa besar. Tsabit bin Adl Dlahhak radhiallahu ‘anhu berkata :
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : ‘Siapa yang melaknat seorang Mukmin maka ia seperti membunuhnya.’ ” (HR. Bukhari dalam Shahihnya 10/464)

Ucapan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : ((“Fahuwa Kaqatlihi”/Maka ia seperti membunuhnya)) dijelaskan oleh Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah dalam kitabnya Fathul Bari : “Karena jika ia melaknat seseorang maka seakan-akan ia mendoakan kejelekan bagi orang tersebut dengan kebinasaan.”
Sebagian wanita begitu mudah melaknat orang yang ia benci bahkan orang yang sedang berpekara dengannya, sama saja apakah itu anaknya, suaminya, hewan atau selainnya.
Sangat tidak pantas bila ada seseorang yang mengaku dirinya Mukmin namun lisannya terlalu mudah untuk melaknat. Sebenarnya perangai jelek ini bukanlah milik seorang Mukmin, sebagaimana Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
Bukanlah seorang Mukmin itu seorang yang suka mencela, tidak pula seorang yang suka melaknat, bukan seorang yang keji dan kotor ucapannya.” (HR. Bukhari dalam Kitabnya Al Adabul Mufrad halaman 116 dari hadits Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Hadits ini disebutkan oleh Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i hafidhahullah dalam Kitabnya Ash Shahih Al Musnad 2/24)

Dan melaknat itu bukan pula sifatnya orang-orang yang jujur dalam keimanannya (shiddiq), karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Tidak pantas bagi seorang shiddiq untuk menjadi seorang yang suka melaknat.” (HR. Muslim no. 2597)

Pada hari kiamat nanti, orang yang suka melaknat tidak akan dimasukkan dalam barisan para saksi yang mempersaksikan bahwa Rasul mereka telah menyampaikan risalah dan juga ia tidak dapat memberi syafaat di sisi Allah guna memintakan ampunan bagi seorang hamba. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Orang yang suka melaknat itu bukanlah orang yang dapat memberi syafaat dan tidak pula menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR. Muslim dalam Shahihnya no. 2598 dari Abi Darda radhiallahu ‘anhu)
Perangai yang buruk ini sangat besar bahayanya bagi pelakunya sendiri. Bila ia melaknat seseorang, sementara orang yang dilaknat itu tidak pantas untuk dilaknat maka laknat itu kembali kepadanya sebagai orang yang mengucapkan.

Imam Abu Daud rahimahullah meriwayatkan dari hadits Abu Darda radhiallahu ‘anhu bahwasannya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Apabila seorang hamba melaknat sesuatu maka laknat tersebut naik ke langit, lalu tertutuplah pintu-pintu langit. Kemudian laknat itu turun ke bumi lalu ia mengambil ke kanan dan ke kiri. Apabila ia tidak mendapatkan kelapangan, maka ia kembali kepada orang yang dilaknat jika memang berhak mendapatkan laknat dan jika tidak ia kembali kepada orang yang mengucapkannya.”
Kata Al Hafidh Ibnu Hajar hafidhahullah tentang hadits ini : “Sanadnya jayyid (bagus). Hadits ini memiliki syahid dari hadits Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu dengan sanad yang hasan. Juga memiliki syahid lain yang dikeluarkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi dari hadits Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma. Para perawinya adalah orang-orang kepercayaan (tsiqah), akan tetapi haditsnya mursal.”

Ada beberapa hal yang dikecualikan dalam larangan melaknat ini yakni kita boleh melaknat para pelaku maksiat dari kalangan Muslimin namun tidak secara ta’yin (menunjuk langsung dengan menyebut nama atau pelakunya). Tetapi laknat itu ditujukan secara umum, misal kita katakan : “Semoga Allah melaknat para pembegal jalanan itu… .”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam sendiri telah melaknat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta disambungkan rambutnya.
Beliau juga melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki dan masih banyak lagi. Berikut ini kami sebutkan beberapa haditsnya : “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam melaknat wanita yang menyambung rambutnya (dengan rambut palsu/konde) dan wanita yang minta disambungkan rambutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya)

Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengabarkan :
Allah melaknat wanita yang membuat tato, wanita yang minta dibuatkan tato, wanita yang mencabut alisnya, wanita yang minta dicabutkan alisnya, dan melaknat wanita yang mengikir giginya untuk tujuan memperindahnya, wanita yang merubah ciptaan Allah Azza wa Jalla.” (HR. Bukhari dan Muslim dari shahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu)

Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Bukhari dalam Shahihnya)

Dibolehkan juga melaknat orang kafir yang sudah meninggal dengan menyebut namanya untuk menerangkan keadaannya kepada manusia dan untuk maslahat syar’iyah. Adapun jika tidak ada maslahat syar’iyah maka tidak boleh karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Janganlah kalian mencaci orang-orang yang telah meninggal karena mereka telah sampai/menemui (balasan dari) apa yang dulunya mereka perbuat.” (HR. Bukhari dalam Shahihnya dari hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha)

Setelah kita mengetahui buruknya perangai ini dan ancaman serta bahayanya yang bakal diterima oleh pengucapnya, maka hendaklah kita bertakwa kepada Allah Ta’ala. Janganlah kita membiasakan lisan kita untuk melaknat karena kebencian dan ketidaksenangan pada seseorang. Kita bertakwa kepada Allah Ta’ala dengan menjaga dan membersihkan lisan kita dari ucapan yang tidak pantas dan kita basahi selalu dengan kalimat thayyibah. Wallahu a’lam bis shawwab.

(Dikutip dari MUSLIMAH Edisi 37/1421 H/2001 M Rubrik Akhlaq, MENJAGA LISAN DARI MELAKNAT Oleh : Ummu Ishaq Al Atsariyah. Terjemahan dari Kitab Nasihati lin Nisa’ karya Ummu Abdillah bintu Syaikh Muqbil Al Wadi’iyyah dengan beberapa perubahan dan tambahan)
Sumber: http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=16

Adab-Adab Berbicara Bagi Wanita Muslimah

Wahai saudariku muslimah………

1) Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta’ala berfirman:

” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).

Artinya:
“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)

Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.

“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)

Artinya:
“Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Al Qaaf:17-18).

Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.

2) Bacalah Al qur’an karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat nanti.

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما- عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق ورتّل كما كنت ترتّل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤها رواه أبو داود والترمذي
Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda:
dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.
HR.abu daud dan attirmidzi

3) Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau dengarkan, karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” كفى بالمرء كذباً أن يتحدّث بكل ما سمع
Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.”
(HR.Muslim dan Abu Dawud)

4) jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu, dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.

عن عائشة – رضي الله عنها- أن امرأة قالت: يا رسول الله، أقول إن زوجي أعطاني ما لم يعطني؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” المتشبّع بما لم يُعط كلابس ثوبي زور “.
Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)

5) Sesungguhnya dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh seorang muslim, kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka bersemangatlah wahai saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta’ala, disetiap waktu dan keadaanmu. Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:

” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم… ” (آل عمران: الآية 191).

Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191).

6) Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata, sebab ini merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, dimana Beliau bersabda:

” وإن أبغضكم إليّ وأبعدكم مني مجلساً يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون “.
“sesungguhnya orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa ta’ajjub terhadap ucapannya.”
(HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)

7) Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh.jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai teladan bagimu, dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak, maka diam itu lebih utama bagimu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:

” من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت “.
” Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam.”
(muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)

9) jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya, atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih beradab bagimu, dan ketika harus membantahnya, maka jadikanlah bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syi’ar kepribadianmu.

10) berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain, seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan berbicara.Alah Ta’ala berfirman:

” يا أيها الذين آمنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيراً منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن خيراً منهن ” (الحجرات: الآية 11).

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”
(QS.Al-Hujurat:11)

11) jika engkau mendengarkan bacaan Alqur’an, maka berhentilah dari berbicara, apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:

: ” وإذا قرىء القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون ” (الأعراف: الآية 204).

Artinya: “dan apabila dibacakan Alqur’an,maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat”. Qs.al a’raf :204

12) bertakwalah kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar, berapa banyak dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘azza wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka. Didalam hadits Mu’adz radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

” ثكلتك أمك يا معاذ. وهل يكبّ الناس في النار على وجوههم إلا حصائدُ ألسنتهم ” ( رواه الترمذي).
“engkau telah keliru wahai Mu’adz, tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.”
(HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)

13) berhati-hatilah semoga Allah menjagamu dari menghadiri majelis yang buruk dan berbaur dengan para pelakunya, dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu-menuju majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.

14) jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian saudarimu, maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘azza wajalla dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan mendapatkan pahala. Allah ‘azza wajalla berfirman:

” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم “. (آل عمران: الآية 191)

Artinya: “(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘imran :191)

15) jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan:

” سبحانك الله وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك “.
“maha suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu”
Sehingga diampuni bagimu segala kesalahanmu di dalam majelis tersebut.
Ditulis oleh: Haya Bintu Mubarak Al-Buraik
Dari kitab: mausu’ah al-mar’ah al-muslimah: 31-34
Alih bahasa : Ummu Aiman

Sumber: http://www.salafybpp.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68:adab-adab-berbicara-bagi-wanita-muslimah&catid=28:muslimah&Itemid=54

Senin, 03 Januari 2011

7 Keajaiban Dunia!

Bismillah,

Menara Pisa, Tembok Cina, Candi Borobudur, Taaj Mahal, Ka’bah, Menara Eiffel, dan Piramida di mesir, inilah semua keajaiban dunia yang kita kenal. Namun sebenarnya semua itu belum terlalu ajaib, karena di sana masih ada tujuh keajaiban dunia yang lebih ajaib lagi. Mungkin para pembaca bertanya-tanya, keajaiban apakah itu?

Memang tujuh keajaiban lain yang kami akan sajikan di hadapan pembaca sekalian belum pernah ditayangkan di TV, tidak pernah disiarkan di radio-radio dan belum pernah dimuat di media cetak. Tujuh keajaiban dunia itu adalah:

1. Hewan Berbicara di Akhir Zaman
Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,

"Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami".

Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, "Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu".[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]

Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

"Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia". [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]

2. Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur,

"Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: "Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut" .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]

Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,

"Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)". [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]

3. Untaian Salam Batu Aneh
Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,

Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, "Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang".[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].

4. Pengaduan Seekor Onta
Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya.

Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta. Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”.

Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud]

5. Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:

Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,

"Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, "Angkatlah tangan kalian, karena kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun". Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), "Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?" Wanita itu menjawab, "Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu". Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,"Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus". [HR. Abu Dawud]

6. Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

"Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, "Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia"
. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]

Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, "Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat".[Lihat Fathul Bari (6/610)]

7. Semut Memberi Komando
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,

"Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS.An-Naml: 16-19).

Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan "Tujuh Keajaiban Dunia" yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin

Sumber : Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 46 Tahun I. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas. Alamat : Pesantren Tanwirus Sunnah, Jl. Bonto Te’ne No. 58, Kel. Borong Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel. HP : 08124173512 (a/n Ust. Abu Fa’izah). Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Dewan Redaksi : Santri Ma’had Tanwirus Sunnah – Gowa. Editor/Pengasuh : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Layout : Abu Muhammad Mulyadi

Minggu, 02 Januari 2011

Sehat ala Rasulullah

Rasulullah bersabda : “Mu’min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu’min yang lemah ……”(HR Muslim)

Bagaimana agar senantiasa sehat seperti Rasulullah? Ikuti resepi berikut :
  • SELALU BANGUN SEBELUM SHUBUH
  • Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum shubuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu, sholat shubuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain : - Berlimpah pahala dari Allah - Kesegaran udara shubuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TBC - Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan 
  • AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN
  • Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumát beliau mencuci rambut2 halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Jumát adalah wajib bagi setiap orang2 dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman”(HR Muslim) 
  • TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN
  • Sabda Rasul : “Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak ( tidak sampai kekenyangan)”(Muttafaq Alaih) Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda : Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dg adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan
  • GEMAR BERJALAN KAKI
  • Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori2 terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung 
  • TIDAK PEMARAH
  • Nasihat Rasulullah : “Jangan Marah” diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah : - Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring - Membaca Ta ‘awwudz, karena marah itu dari Syaithon - Segeralah berwudhu - Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati 
  • OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA
  • Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT 
  • TAK PERNAH IRI HATI
  • Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

Pemulung Ilmu

mungkin dibenak kita jika berbicara mengenai PEMULUNG, adalah suatu profesi yg kerjanya adalah mengambil barang bekas yang ada di tempat sampah. Namun untuk kali ini berbeda halnya dengan arti kata pemulung sebenarnya.

Berikut merupakan sebuah kisah inspiratif betapa sebuah harapan dari seorang ibu kepada anaknya, dan cerita ini bukanlah fiksi, namun sebuah kisah nyata yang redaksi cuplik dari SUARA USU, sebuah forum yg berkaitan dengan pers yang ada di UNIVERSITAS SUMATRA UTARA. Berikut kisahnya. . . .

Di antara lalu lalang para mahasiswa USU yang tampak lelah selepas kuliah, tampak satu dua orang membawa karung plastik besar. Wajah mereka dua kali lipat lebih lelah dengan peluh yang bercucuran membasahi baju longgar kumal yang dikenakan. Kulit mereka hitam terbakar matahari, rambut mereka begitu kusam memberi kesan bahwa mereka adalah pekerja di bawah terik. Langkah mereka terkadang pelan dan lambat ketika mengoreki tempat sampah dan parit namun seketika dapat tergesa-gesa ketika melihat mahasiswa membuang sampah yang mereka cari.

Merekalah para pemulung botol atau gelas plastik air mineral bekas yang biasa disebut pemulung botot. Salah satu diantara mereka adalah Mama Herlin.

Hampir setiap hari tanpa jeda wanita ini mengelilingi setiap fakultas di USU. Tak peduli panasnya matahari maupun dinginnya guyaran hujan, dia tetap bekerja demi kelangsungan hidup keluarga yang dicintainya. Pekerjaannya sebagai seorang pemulung botot baginya bukanlah pekerjaan hina. “Selama pekerjaan ini halal, bagi saya itu baik. Koruptor bagi saya itu lebih hina, ” ungkapnya.

Senyum manis yang terhias di wajah mungilnya cukup memaparkan kesungguhan hatinya dalam bekerja. Baginya pekerjaan ini sangat menyenangkan karena Mama Herlin dapat sekaligus membersihkan USU. “Saya tidak pernah malu. Buat apa malu? Pekerjaan saya ‘kan membersihkan sampah bukan menambah sampah, ” kata wanita kelahiran 3 Maret 37 tahun silam ini.

Ibu yang bernama lengkap Mardelin Batubara ini setiap harinya bekerja selama dua kali untuk menjadi pemulung botot di USU. Dimulai dari jam enam pagi, istirahat jam sebelas siang, lalu dilanjutkan pada pukul dua siang hingga sore hari. Berjalan menyusuri USU lalu memulung botot sudah dilakukannya sejak awal tahun 2007. Lagi-lagi faktor ekonomi menjadi pemicu utamanya. “Maklumlah, suami saya kan hanya tukang becak. Anak saya tiga. Kami orang miskin pula, jadi inilah yang saya lakukan untuk membuat keluarga kami lebih sejahtera, ” terangnya.

Istri dari bapak Duhut Telambanua ini mengakui pendapatannya dengan menjual botot yang dia kumpulkan secararata-rata dapat mencapai 30 ribu per hari. Pendapatan itu didapat dari jumlah kiloan botot yang diperoleh. “Satu hari saya dapat mengumpulkan sekitar 5 kilogram. Satu kilogram botot dihargai enam ribu, ” jelasnya.

Ilmu Dapat Diambil dari Sampah

Wanita asal Kutacane ini tergolong penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Disebut PMKS karena Mama Herlin termasuk ke dalam keluarga fakir miskin dengan rumah tak layak huni yang ditinggalinya bersama seorang suami dan tiga orang anaknya di daerah Kampung Susuk 7. Rumah kontrakan yang mereka tinggali hanya berukuran 5 x 5 meter berdinding kayu namun uang bulanan yang harus dibayar mencapai 100 ribu rupiah per bulan. “Bagi saya ini berat, anak saya semuanya sekolah. Asuransi kesehatan masyarakat miskin dan bantuan langsung tunai saja kami tidak dapat. Padahal kami mengharapkan dan membutuhkannya. Orang rumah gedung di lokasi rumah kami bisa dapat, kok kami tidak, ” ungkap dia.

Walau begitu Mama Herlin yang memiliki prinsip semangat dalam hidupnya ini tidak terlalu memprotes pemerintah. Dia hanya berdoa dan tetap bekerja dengan jujur. “Salah saya juga, mengapa dulu saya tidak mau sekolah, mengapa saya tidak mau belajar. Akhirnya begini, saya jadi bodoh dan miskin. Saya tidak ingin anak-anak saya seperti saya. Mereka harus sekolah, belajar, dan jadi pintar. Syukur-syukur kalau jadi orang kaya,” ungkap wanita lulusan SMP Kutacane ini diselingi tawa jenakanya yang renyah.

Mayoritas orang tua keluarga miskin yang bekerja di jalanan ataupun sebagai pemulung selalu menyuruh anak-anaknya untuk mengikuti jejak orangtuanya. Namun Mama Herlin berbeda. Dia tidak ingin anak-anaknya seperti dia dan tidak meyarankan ketiga anaknya untuk menjadi pemulung juga. Dia belajar dari pengalaman. Lebih baik dia bekerja apa saja yang halal dan jujur asalkan anak-anaknya dapat terus belajar dan tidak putus sekolah. “Anak saya yang paling besar sudah kelas dua SMP dan yang paling kecil kelas empat SD. Saya ingin mereka semua dapat gelar sarjana dan sukses,” tutur Ibu dari Lina, Devi, dan Yosua Telambanua ini.

Mama Herlin adalah ibu yang selalu menjadi terang bagi keluarganya. Pendidikan yang baik menurutnya adalah obat ampuh kemiskinan di negeri ini. Dia selalu menyuruh ketiga anaknya untuk rajin membaca buku dari buku-buku bekas yang juga dia sering dapatkan di tempat sampah dan menyarankan anaknya untuk berlatih bahasa inggris dari sumber apapun termasuk sampah.

Jiwa seorang pemimpi positif memang dapat terpancar dari tindakan beliau yang dimulai dari sebuah harapan. Mama Herlin memancarkannya. Aroma keringat menyengat serta semerbak aroma lembab kumpulan botot dari karung besarnya membuat itu tidak berarti karena semangat hidupnya itu.

“Ilmu juga bisa didapatkan dari sampah. Walaupun saya pemulung sampah, saya ingin ketiga anak saya jadi pemulung ilmu,” katanya menutup pembicaraan di selasar kantin FISIP USU yang mulai menggelap sore itu.

ya begitulah sebuah kisah dari sebuah harapan yang indah dari seorang pemulung sampah yang berkeinginan anaknya menjadi seoarang sarjana. Mungkin bagi sebagian orangtua menginginkan anaknya lebih sukses dari kita, namun pada kenyataannya sebagian dari kita menyepelekan pejaran yang disampaikan oleh guru atau pun dosen.