Selasa, 28 Desember 2010

kemewahan pada masjid ? ?

Perlukah kita sebagai umat manusia yang beragama muslim membangun sebuah masjid dengan berhiaskan kemewahan ??? 
masjid agung natuna

sebuah pertanyaan yang timbul saat ini ketika kita banyak menjumpai masjid dengan begitu megah dan indah bahkan tak tanggung-tanggung berhiaskan emas pada kubahnya dan kemegahan sebuah masjid yang berada di kepulauan Riau tepatnya di Natuna yang menghabiskan biaya 400.000.000.000 (empat ratus milyar rupiah) menurut sunber dari http://aricloud.wordpress.com/2008/08/05/mesjid-agung-natuna-dan-mesjid-kubah-emas-vs-kemajuan-islam-atau-tanda-dekatnya-kiamat/ yang berisikan bahwa rekannya yang kebetulan beraktivitas di perusahaan kontraktor Duta Graha mengatakan bahwa mereka saat ini sedang menyelesaikan pembangunan Masjid Agung Natuna di Kepulauan Riau. Komplek mesjid yang dibiayai oleh APBD ini menghabiskan biaya tidak kurang dari EMPAT RATUS MILYAR RUPIAH (RP 400.000.000.000,00). Ia mengatakan bahwa kemegahannya jauh melebihi Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri di Depok.

masjid kubah emas
hal ini membuat saya terkagum-kagum sekaligus menimbulkan sebuah pertanyaan yang ada diatas. bahkan dari sumber tersebut menyatakan bahwa timbulah Antara rasa bangga dan terenyuh sakit.  Rasa bangga karena Indonesia memiliki banyak mesjid yang megah nan indah yang bisa dibanggakan. Namun terenyuh jika mengingat kesengsaraan masih melanda umat islam negeri ini.

Bagi saya, mesjid yang baik adalah mesjid yang dekat dengan umat. Dekat dalam arti sebenarnya dan juga kiasan. Seperti mesjid Da’arut Tauhid misalnya, atau mesjid Darussalam seperti yang diceritakan mas Donnyreza. Mesjid yang lokasinya mudah dijangkau oleh umat Islam, bukan mesjid yang untuk masuk saja harus melalui jalan masuk berratus meter (positifnya, setiap langkah ke mesjid insya Allah bernilai pahala). Juga mesjid yang memiliki pelayanan dan aktivitas dekat kepada umat sekitarnya maupun para musafir.

Kebiasaan bermegah-megahan dalam membangun mesjid ini bukan hal baru bagi kita, bahkan di timur tengah lebih banyak lagi mesjid yang mendahulukan kemegahannya, baru kemudian fungsinya.

Walaupun antara kemegahan dan optimalisasi fungsi dan peran mesjid sangatlah relatif (Artinya hanya Allah-lah yang berhak menjustifikasi) sehingga bermegah-megahan dalam membangun mesjid mungkin akan menjadi sebuah pembenaran jika ditilik dari sudut pandang dan berbagai alasan yang positif.

Namun, terlepas dari semua hal tersebut, Rasulullah SAW sesungguhnya sudah mewanti-wanti umat Islam dengan berbagai sabdanya saw :
  • Dari Ibnu Abbas ra ia berkata, Rasulullah Shalallahi Alaihi wa Sallam bersabda : “Aku tidak diperintahkan untuk memegahkan masjid” (HR Abu Dawud dan Ibnu Hibban mensahihkannya)
  • Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : “Tidak akan datang Hari Kiamat sehingga manusia bermegah-megahan menghiasi masjid” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dari Anas. Shahih Al-Jami, 7421)
  • Dari Anas berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia saling berbangga-bangga di dalam membangun masjid” ( Alkhamsah, kecuali At Tirmidzi, Ibnu Khujaimah mensahihkannya )
Umar ra pernah melarang menghiasi masjid karena khawatir akan sabda Rasulullah saw tersebut dan juga khawatir manusia sibuk dengan hiasannya itu.

Well, namun demikian kita pun tidak boleh mendahului Allah SWT dalam menilai niat orang lain. Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada siapapun yang berusaha memakmurkan mesjid dan memberikan sumbangsih pada kemajuan Umat Islam. Amin

dan ahir kata bagaimana dengan pendapat ukhti dan ikhwan sekalian ????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar